Pasar modal Indonesia tengah menghadapi tekanan serius. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot, mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang kian terasa.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai, gejolak ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga psikologi pasar yang merespons dinamika politik di Tanah Air.
"Ekonomi bukan sekedar ilmu yang rasional tapi juga ilmu psikologi," kata Rocky lewat kanal YouTube miliknya, Rabu 19 Maret 2025.
Menurutnya, selama gelombang aksi mahasiswa masih menuntut "Adili Jokowi" dan menggaungkan narasi "Indonesia Gelap," pasar akan tetap gelisah.
"Itu artinya belum terduduk secara nyaman yang memungkinkan reaksi pasar tumbuh kembali," ujarnya.
Rocky pun mengingatkan Prabowo yang mengedepankan keberlanjutan program, bahwa sepanjang era kepemimpinan Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi, berbagai parameter ekonomi gagal meyakinkan pasar.
IHSG mengalami pelemahan signifikan pada Selasa kemarin, 18 Maret 2025, menjadikannya indeks saham terlemah di Asia. Situasi ini menjadi anomali di tengah mayoritas indeks saham Asia yang bergerak di zona hijau.
Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin pasar akan mengalami trading halt akibat aksi jual besar-besaran dari investor asing.
Capital outflow yang terus terjadi bisa menjadi sinyal awal menuju resesi ekonomi dan menyebabkan PHK massal serta konflik sosial bisa terjadi diberbagai daerah.
Sumber: rmol
Foto: Ilustrasi/Net
Artikel Terkait
Jimly Usul Mediasi Jokowi dan Tersangka Kasus Ijazah, Meski Status Tersangka Tetap Berlaku
Dua Bertopeng Gasak Minimarket di Sidrap, Rp10 Juta Ludes Dibawa Kabur
Madrasah dalam Bayang-bayang: Kisah Pilu Guru Bergaji Rp 300 Ribu di Tengah Gemerlap Pendidikan Nasional
Gubernur Jabar Desak Revolusi Sistem Pajak: Industri Harus Bayar Pajak di Lokasi Mereka Beroperasi