Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan madrasah layak menjadi alternatif utama Sekolah Rakyat dan tidak perlu mencari bentuk baru.
"Sebetulnya, kita tidak perlu mencari bentuk baru. Madrasah sudah sangat layak dijadikan Sekolah Rakyat karena sudah ada dan nyata di tengah masyarakat," ujar Menag di Jakarta, Selasa (11/3/2025), dikutip dari Antara.
Pernyataan Menag tersebut disampaikan saat MoU antara Kemenag dan Kementerian Sosial (Kemensos) guna menyukseskan program Sekolah Rakyat dan pengentasan kemiskinan.
Sekolah Rakyat merupakan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto untuk menyelenggarakan pendidikan yang dapat diakses siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Menurut Menag, saat ini banyak madrasah dan pesantren masih yang kondisinya masih kurang mendapatkan perhatian. Padahal madrasah dan pesantren merupakan bagian dari pendidikan rakyat yang sudah berjalan sejak lama.
"Daripada madrasah dan pesantren terbengkalai dan kumuh, lebih baik kita optimalkan sebagai Sekolah Rakyat yang sesungguhnya," kata Menag.
Menag juga menjelaskan bahwa 90 persen pesantren di Indonesia dikelola oleh swasta, sehingga kerja sama ini bisa menjadi solusi yang lebih cepat dan efektif dalam pemerataan pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem.
"Dengan memanfaatkan madrasah dan pesantren bisa menjadi solusi bagi pesantren dan madrasah itu sendiri dan juga masyarakat yang membutuhkan pendidikan," ujarnya.
Sebelumnya, Menag dan Mensos Saifullah Yusuf menandatangani MoU berisi beberapa poin, yaitu pengembangan kesejahteraan sosial, pertukaran data dan informasi, pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
Lalu, pengembangan kebijakan strategis di bidang sosial, agama, pendidikan, dan pelatihan. Terakhir, pelatihan materi pengajaran keagamaan dan pembentukan karakter bagi guru dan tenaga pendidikan di satuan pendidikan di Kemensos.
Sumber: era
Foto: Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Sosial Syaifullah Yusuf saat menandatangani perjanjian kerja sama untuk menyukseskan Sekolah Rakyat dan pengentasan kemiskinan. ANTARA/HO-Kemenag
Artikel Terkait
Efek Kupu-Kupu Politik: Jika Jokowi Tak Pernah Memimpin Indonesia
Prabowo dan Dasco Bahas Nasib Driver hingga Persiapan Haji 2026
Tiga Korban Ledakan SMAN 72 Masih Dirawat, Satu di Antaranya Pelaku
Identitas Pria dalam Karung di Semak Cikupa Akhirnya Terbongkar