Kini, gagasan SWF ala Indonesia itu sendiri telah terwujud dengan nama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Februari 2025.
Menurut Prabowo, lembaga ini bertujuan mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan rakyat Indonesia dengan total aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencapai 900 miliar Dolar AS atau sekitar Rp14.000 triliun.
BPI Danantara memiliki struktur kepemimpinan yang terdiri dari Dewan Penasihat dan Dewan Pengawas. Jokowi hingga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga masuk dalam jajaran Dewan Penasihat.
Sementara itu, Dewan Pengawas diketuai oleh Erick Thohir, dengan Muliaman D. Hadad sebagai Wakil Ketua. Anggota lainnya mencakup Sri Mulyani dan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.
Dalam Badan Pelaksana, posisi Kepala Badan Pelaksana atau Chief Executive Officer (CEO) dijabat oleh Rosan Roeslani. Dony Oskaria ditunjuk sebagai Chief Operating Officer (COO), sedangkan Pandu Patria Sjahrir menduduki posisi Chief Investment Officer (CIO).
Seluruh manajemen Danantara dikabarkan akan segera diumumkan Rosan dalam waktu dekat.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Kuasa Hukum Roy Suryo Tolak Usulan Mediasi Kasus Ijazah Palsu dengan Jokowi
Lima Turis China Tewas dalam Kecelakaan Maut di Bali, Rem Blong Diduga Jadi Pemicu
Status Siaga! Gunung Semeru Erupsi, Radius Bahaya Diperluas hingga 17 Kilometer
Tim Hukum Roy Suryo Tolak Tegas Wacana Damai Kasus Ijazah Jokowi