Dede : Ya sudh jangan takut, balik balik saja toh tidak salah, kejadian malam minggu
Pegi : Kalau saya balik manjing sel, pasti nebus
Menurut Toni, Pegi saat itu beranggapan untuk menebus motornya harus bayar.
"Karena motor yang diambil, geng motor. Tidak ada pemikiran pembunuhan," jelas Toni.
Pegi : Saya tidak punya uang, sumpah kita pusing. Memang malam minggu ada kejadian apa? Anak SMP 11 sekarang masih anak-anaknya di sel.
Dede : Kejadian anak dibacok sampai meninggal, sama perempuannya meninggal.
"Pegi malah menanyakan ke Dede," kata Toni.
Selain itu, sejumlah status Facebook Pegi juga tak luput menjadi perhatian.
12 Agustus 2016, Pegi membuat status "Bismillah otw Bandung, dewekan ge teteg"
17 Agustus 2016, Pegi membuat status lagi dengan bunyi "Mengais rezeki di kota orang"
24 Agustus 2016, Pegi membuat status kembali yakni "Lupa kampung halaman"
1 September 2016, Pegi juga menulis keluhan atas nasib yang dialaminya.
"Ya Allah engga tahu apa-apa tentang masalah ini, kenapa saya kena getahnya? Cobaan apa yang Engkau berikan begitu berat ya Allah"
Status ini dibuat setelah adanya penggeledahan di rumah Pegi tiga hari setelah kejadian tewasnya Vina Cirebon dan Eki pada 27 Agustus 2016.
Hingga berita ini diturunkan hal itu belum terkonfirmasi.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Misteri di Balik Kematian Guru OKU: Barang Berharga Utuh, Motif di Luar Dugaan
Guru Muda di OKU Tewas Terikat di Kamar Kos, Motif Bukan Pencurian
PAN Gelar Kampanye Ayo, Jagain BUMI KITA! di Tengah Cuaca Ekstrem
Peneliti Gugat UU Pemilu Usai Temukan Data Sampah Ijazah Jokowi