Ia menuturkan, pihaknya menyajikan beberapa atraksi seperti pentas seni, permainan angklung serta memaparkan terkait pengalaman Desa Cikolelet dalam mengembangkan inovasinya di bidang wisata.
"Mereka minta konsep pengembangannya seperti apa, kita sampaikan semuanya," paparnya.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengembangan desa wisata, kata Ojat yakni rembuk warga.
Hal itu untuk menggali potensi wisata yang ada sehingga menjadi satu kesatuan dalam pengelolaannya.
Kemudian membuat peraturan desa terkait pengembangan desa wisata, dan pendampingan perguruan tinggi.
"Alhamdulillah untuk Desa Wisata Cikolelet ada saja pengunjungnya. Dalam sebulan pendapatan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) rata-rata Rp6 juta," tuturnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenraya.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Bripda Waldi Tersangka Pembunuhan Dosen Erni Yuniati: Motif Asmara hingga Ancaman Hukuman
Krisis Kesehatan Mental Tentara Israel: Data Terbaru Bunuh Diri & PTSD Pasca Perang Gaza
Rocky Gerung Bongkar Kontroversi Jokowi: Ijazah, Anggaran, hingga Dinasti Gibran
Kecelakaan Beruntun Tol Solo-Ngawi KM 564 Tewaskan? Ini Kronologi & Faktanya