Malam pergantian tahun biasanya dirayakan dengan pesta kembang api dan sorak-sorai. Tapi malam tahun baru 2026 itu, Presiden Prabowo Subianto memilih tempat yang sama sekali berbeda: sebuah pengungsian di Desa Batu Hula, Batang Toru. Di tengah tenda-tenda dan wajah-wajah yang masih lelah, ia merayakannya bersama warga yang terdampak bencana.
Suasana haru pun berbaur dengan harapan. Menjelang detik-detik pergantian tahun, Prabowo tiba-tiba mengajak semua orang bernyanyi. Ia mengusulkan sebuah lagu yang sangat familiar di telinga setiap orang Indonesia.
"Oke kita 3 menit lagi nih. Bagaimana coba kalau kita bersama-sama kita nyanyi Tanah Air kita ya," ujar Prabowo, Rabu malam itu.
Spontan, ia meminta Rajif Sutirto, Wakil Sekretaris Pribadinya, untuk memimpin. Suara yang awalnya timbul-tenggelam, lambat laun menguat. Para pengungsi, yang mungkin masih tertekan, ikut menyanyikan lagu "Tanah Airku" dengan lirih.
Di sisi Prabowo, sederet menteri juga ikut serta. Ada Agus Harimurti Yudhoyono, Prasetyo Hadi, Sugiono, hingga Tito Karnavian. Mereka semua berdiri, menyanyikan lagu kebangsaan itu dengan khidmat di bawah langit Tapanuli Selatan.
Artikel Terkait
Di Balik Keriuhan Pergantian Tahun, Ada Peringatan untuk Tak Lupa Diri
Bali dan Jogja Ramai, Arus Wisatawan Naik Jelang Malam Tahun Baru
Prabowo Akhiri Tahun di Pengungsian, Soroti Kemajuan Pemulihan Pascabencana
Prabowo Tegaskan Penegakan Hukum Tanpa Ragu di Tengah Reruntuhan Batang Toru