Widi Astari (35), warga Grobogan, sengaja datang bersama suami dan kedua anaknya. Perjalanan satu jam mereka tempuh demi merasakan keramaian ini.
Baginya, tidak adanya kembang api bukan masalah. Malah, ia merasa ini lebih tepat.
Perasaan serupa diungkapkan Wisnu (40), warga Ungaran yang sudah rutin merayakan tahun baru di Semarang.
Jadi, malam itu di Simpang Lima bukan tentang kemeriahan yang meledak-ledak. Lebih pada kebersamaan yang hangat, dan sedikit rasa peduli yang dibagikan untuk mereka yang sedang berduka.
Artikel Terkait
Mengabaikan: Ketika Sikap Acuh Tak Acuh Menggerogoti Ikatan Sosial
Tahun Baru 2026, Prabowo Nyanyikan Tanah Airku Bersama Pengungsi Batang Toru
Prabowo Akhiri Tahun di Pengungsian, Kunjungan Aceh Ditunda Akibat Cuaca
Risma Bawa Solusi Ternak Mini untuk Korban Banjir Agam