Di sisi lain, aktor dan influencer Yama Carlos mendapat ancaman yang ditujukan kepada keluarganya. Selain itu, namanya dipakai untuk order fiktif di platform online taktik yang bisa merusak reputasi dan merepotkan.
Kasus Pitengz terlihat lebih spesifik. SIM card-nya dibajak. Meski terdengar sederhana, hal ini bisa membuka celah untuk kejahatan identitas dan akses ke data pribadi lainnya.
Teror tak hanya menyasar figur publik di dunia hiburan. Iqbal Damanik, seorang aktivis Greenpeace, juga merasakan hal serupa. Dia dikirimi bangkai ayam dan mendapat ancaman penculikan. Ini menunjukkan bahwa sasaran teror cukup luas, mencakup siapa saja yang bersuara.
Serangkaian kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar. Siapa di balik semua ini? Motifnya apa? Yang jelas, iklim kebebasan berekspresi sedang diuji dengan cara-cara yang paling menakutkan. Para korban kini hidup dalam kecemasan, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Artikel Terkait
Malam Tahun Baru di Aceh Tamiang Berubah Jadi Malam Waspada Banjir
Tahun Baru Tanpa Kembang Api, Masyarakat Pilih Doa dan Donasi
Surabaya Menyambut 2026: Dari Taman Bungkul yang Ramah Keluarga Hingga Keriuhan Jalan Tunjungan
Pimpinan Negara Pantau Malam Tahun Baru, Situasi Dinyatakan Kondusif