Asap masih mengepul di udara ketika tim pasukan khusus gendarmerie Turki akhirnya mundur dari lokasi. Mereka baru saja menyelesaikan operasi penggerebekan di sebuah rumah di provinsi Yalova, Senin (29/12/2025). Rumah itu sendiri diyakini menjadi tempat persembunyian militan ISIS.
Operasi itu berakhir dengan pertumpahan darah. Menurut laporan Reuters, baku tembak sengit terjadi di dalam dan sekitar rumah tersebut. Korban jiwa tak terhindarkan. Di satu sisi, enam militan ISIS tewas. Di sisi lain, tiga petugas polisi Turki juga gugur dalam insiden tersebut.
Bukan hanya korban jiwa. Situasinya cukup parah. Delapan anggota polisi lainnya dan satu petugas keamanan mengalami luka-luka dalam proses penggerebekan yang berujung kekerasan ini.
Insiden di Yalova ini bukanlah yang pertama. Sebenarnya, tahun ini Turki terlihat semakin gencar melancarkan operasi terhadap kelompok militan ISIS. Sebagai contoh, baru pekan lalu saja, pihak berwenang berhasil meringkus lebih dari 100 tersangka anggota ISIS. Mereka diduga sedang merencanakan serangan untuk menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru di wilayah Turki. Jadi, operasi di Yalova ini seperti bagian dari gelombang tindakan yang lebih besar.
Artikel Terkait
Menyelami Estetika Prosa: Ketika Kata-Kata Menjadi Kanvas
Ratusan WNI Terjebak Sindikat Scam di Kamboja, Ibu Hamil Jadi Korban
Oknum Polisi di Probolinggo Jadi Tersangka Pembunuhan Mahasiswi UMM
Ratusan Pelajar Unjuk Solidaritas, Doa Lintas Agama Mengalun untuk Korban Bencana Sumatera