Nuansa pertemuan itu sendiri digambarkan cukup hangat dan penuh keakraban. Tak banyak pidato atau agenda formal. Mereka justru mengisi waktu dengan selawatan bareng, berdoa, dan tentu saja, makan bersama. Yang menarik, Kiai Miftach, Gus Yahya, dan Gus Ipul terlihat duduk berdampingan, bahkan menyantap hidangan dari satu nampan yang sama.
tutur Gus Yahya menggambarkan suasana.
Pertemuan yang berlangsung Minggu (28/12) itu dihadiri oleh sejumlah tokoh kunci. Selain Gus Yahya dan Gus Ipul, tampak juga Ahmad Fahrur Rozi, M. Nuh, serta Ulil Abshar Abdalla. Kehadiran mereka seolah menjadi penanda soliditas yang kembali terjalin. Di sisi lain, momen makan dari satu nampan tadi barangkali bukan sekadar simbol, melainkan pengingat akan fondasi persaudaraan yang harus terus dijaga.
Artikel Terkait
Billboard di Gedung Sarinah Terbakar, 15 Unit Damkar Dikerahkan
Membaca Tanpa Menalar: Ketika Literasi Hanya Berhenti di Huruf
Ekonomi Syariah 2026: Suara Global dan Strategi Keluarga di Tengah Tantangan Baru
Dosen UIM Meludahi Kasir, Polisi Siap Panggil untuk Pertanggungjawaban