Keluarga Tangerang Reli Naik Turun Kereta Demi Pesona Kota Tua

- Minggu, 28 Desember 2025 | 11:36 WIB
Keluarga Tangerang Reli Naik Turun Kereta Demi Pesona Kota Tua

Di sisi lain, daya tarik Kota Tua ternyata menjangkau lebih jauh dari sekadar warga Jabodetabek. Kawasan ini juga menjadi tujuan utama bagi rombongan besar dari Lampung. Sekitar 150 orang peserta open trip memadati area tersebut sejak pagi, menjadikannya satu-satunya tujuan wisata mereka di Jakarta.

Zulkifli (45), salah satu peserta, bercerita bahwa pilihan ini adalah hasil kesepakatan bersama. Setelah sehari penuh menjelajah Bandung dari Tangkuban Perahu sampai Alun-alun Kota dan Masjid Al-Jabbar rombongan melakukan perjalanan malam ke Jakarta.

“Kita tiba di Jakarta menjelang subuh, langsung meluncur ke Kota Tua,” katanya.

Rencananya, setelah kunjungan singkat ini, mereka akan langsung pulang ke Lampung usai salat Zuhur. “Kita di Jakarta memang sebatas di Kota Tua saja,” ujar Zulkifli.

Lalu, mengapa Kota Tua? Menurut Zulkifli, kawasan ini dianggap bisa mewakili ‘rasa’ Jakarta secara keseluruhan. Nuansa sejarah, arsitektur kolonial, museum, hingga ruang publik semua ada dalam satu paket. “Mungkin di Kota Tua ini udah terwakilkan semua,” terangnya.

“Kita lihat di sini juga ada museum, kantor gubernur zaman lama, Pos Indonesia juga, pokoknya mungkin udah terwakili lah ya di sini,” imbuhnya sambil menunjuk sekeliling.

Jadi, di tengah riuh rendah pengunjung dan siluet bangunan bersejarah, Kota Tua membuktikan sesuatu. Ia adalah destinasi yang merangkum banyak hal: liburan keluarga yang berkesan tanpa perlu mahal, pintu masuk untuk mengenal sejarah, dan sekaligus potret Jakarta dalam satu bingkai. Cukup untuk memberi kesan mendalam, sebelum perjalanan pulang yang panjang kembali dimulai.


Halaman:

Komentar