Suasana di sebuah debat di Universitas Manchester sempat memanas. Sejumlah hadirin dari kalangan Nasrani melontarkan tantangan langsung kepada Syaikh Rasyid Asrar. Intinya, mereka menantang keimanan sang syaikh terhadap sebuah hadis sahih.
“Kalau kalian sungguh-sungguh percaya hadis Nabi yang diriwayatkan Bukhari-Muslim itu,” kata mereka, “yang menyebut tujuh kurma ajwah pagi hari bisa melindungi dari racun dan sihir, coba buktikan sekarang! Minumlah racun ini!”
Yang terjadi selanjutnya benar-benar di luar perkiraan siapa pun. Dengan ketenangan yang mengejutkan, Syaikh Rasyid Asrar justru menerima tantangan itu. Di depan mata semua orang, beliau meminum racun tikus yang disodorkan. Lebih mencengangkan lagi, debat kemudian dilanjutkan seperti biasa sampai tuntas. Syaikh sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan.
Hingga detik ini, beliau dilaporkan tetap sehat walafiat. Banyak yang melihat ini bukan sekadar keberanian biasa, melainkan bentuk penjagaan langsung dari Allah Ta‘ala.
Tak heran, peristiwa itu langsung ditafsirkan banyak pihak sebagai karamah. Sebuah kejadian luar biasa yang menembus batas hukum alam biasa. Ini mengingatkan kita pada kisah serupa di masa lalu.
Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu, sang pedang Allah yang terhunus, pernah juga melakukan hal serupa. Saat ditawari racun, sang mujahid dengan penuh tawakal justru meminumnya sambil berdoa:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artikel Terkait
200 Warga Suku Tautaa Wana Bersyahadat di Pedalaman Morowali Utara
Empat Truk Kontiner Berantem di Bekasi, Lalu Lintas Lumpuh Total
Kebocoran Elpiji Picu Kebakaran Tujuh Kontrakan di Pademangan
Gempa 4,7 SR Guncang Agam, Warga Berhamburan Keluar Rumah