“Kami berterima kasih atas kehadiran Bapak Menteri Agama. Ini menjadi penguatan bagi kami bahwa Gereja dan pemerintah berjalan bersama dalam membangun kehidupan beragama yang rukun dan penuh kasih,”
ujar Uskup Manado.
Apresiasi serupa datang dari Kepala Kanwil Kemenag Sulut, Ulyas Taha. Ia menegaskan, Sulawesi Utara memang sudah lama dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi toleransi.
“Sulawesi Utara adalah rumah bersama yang rukun. Nilai kebersamaan dan kepedulian terus kami rawat bersama seluruh elemen masyarakat dan umat beragama,” kata Ulyas.
Perayaan itu sendiri dihadiri oleh sejumlah tokoh lain. Tampak hadir Wakil Gubernur Sulut Victor Mailangkay, Dirjen Bimas Kristen Kemenag, para rektor dari IAIN dan IAKN Manado, serta undangan lainnya.
Pada akhirnya, kehadiran Menag Nasaruddin Umar di Katedral Manado itu lebih dari sekadar agenda. Ia adalah simbol. Sebuah penegasan bahwa merawat persaudaraan lintas iman bukanlah slogan, tapi kerja sehari-hari yang harus terus diperkuat.
Artikel Terkait
Gotong Royong TNI dan Warga Bersihkan Jalan Tertimbun Longsor di Agam
Tere Liye: Tak Ucapkan Selamat Natal, tapi Doakan Mereka yang Terdampak Banjir
Pemulihan Jembatan Aceh: Dua Titik, Dua Cerita Progres
Tragis di Hari Natal: Pemuda Tewas Usai Terjun dari Bangkai Kapal Viking Pangandaran