Sutoyo Abadi: Prabowo Terjebak dalam Permainan Oligarki dan Xi Jinping?
JAKARTA – Kekuatan oligarki di Indonesia, menurut Sutoyo Abadi dari Merah Putih, memang luar biasa. Mereka mengendalikan banyak hal dari balik layar, membentuk jaringan yang rumit dan menentukan arah politik serta ekonomi negeri ini. Meski sulit diukur secara persis, ancamannya terhadap kedaulatan negara nyata adanya.
Di sisi lain, ada strategi lain yang sedang berjalan. Menurut Sutoyo, Tiongkok punya cara-cara modern yang sangat efektif.
Ia menggambarkan prosesnya dengan nada prihatin. Bagaimana moral pejabat negara dirusak, dijadikan seperti "ternak piaraan". Hidup para penguasa itu, katanya, ibarat dongeng yang jadi kenyataan. Memang terdengar tidak masuk akal, tapi itulah yang menurut Sutoyo terjadi di Indonesia.
Lalu, apa inti strategi tersebut? Sutoyo merincikan beberapa hal kunci. Pertama, semuanya bertumpu pada tipu daya. Kemenangannya terletak pada kemampuan "mengternakkan" penguasa. Ia juga mengingatkan pada ancaman terselubung Deng Xiaoping: "Sembunyikan kemampuan kita dan tunggu saat yang tepat". Prinsipnya sederhana: lumpuhkan dulu, lalu kuasai.
Tak lupa, rahasia strategis Mao Zedong dikutip. "Ketika musuh maju, kita mundur. Saat mereka bertahan, kita ganggu. Kalau sudah lelah, serang. Dan bila mundur, kejar dan habisi." Prinsip perang klasik itu, menurutnya, masih dipakai.
Yang menarik, strategi dagang Tiongkok pun disebutnya bersumber dari seni perang kontemporer. Meski selalu mendeklarasikan diri tidak akan mencari hegemoni, itu semua tipuan belaka. Kita, kata Sutoyo, kerap lengah melihat niat dan perilaku mereka yang sebenarnya.
Lebih jauh, ia mengungkap bahwa Xi Jinping disebut telah membentuk tim khusus. Tim itu berisi agen-agen dari Ministry of State Security (MSS) atau intelijen Tiongkok.
Dua komponen inti yang dimaksud adalah Umat Islam dan Kerajaan Nusantara. Tujuannya satu: menguasai sumber-sumber ekonomi Indonesia. "Xi Jinping pasti belajar dari leluhurnya. Semua cara ditujukan untuk itu," katanya.
Artikel Terkait
Pantai Selatan Jember Berbahaya, Polisi Gencar Ingatkan Wisatawan
Dokter Samira Resmi Jadi Tersangka Pencemaran Nama Baik Richard Lee
Puncak Kembali One Way, 2.900 Kendaraan Serbu Jalur Wisata Sejak Subuh
Justin Hubner Tuntaskan Kisah Cinta dengan Cincin Rp 140 Juta di Malam Natal