Di Kantor Kejaksaan Agung yang ramai, Rabu siang itu, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi yang mendalam. Sasaran utamanya adalah para petugas lapangan Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH). Mereka, kata Prabowo, berhasil menyelamatkan uang negara yang jumlahnya fantastis: Rp 6,6 triliun. Uang sebesar itu berhasil dikembalikan dari cengkeraman korporasi-korporasi nakal yang bertindak sewenang-wenang di kawasan hutan.
Pencapaian ini tentu bukan hadiah yang jatuh dari langit. Menurut Prabowo, para petugas harus berjuang di medan yang sulit. Mereka berhadapan langsung dengan korporasi perambah hutan yang melakukan segala cara untuk melawan.
"Terima kasih telah bekerja keras di medan-medan yang sulit, harus verifikasi, mengecek 4 juta hektare tidak sedikit," ujar Prabowo.
Upaya perlawanan dari korporasi itu, disebutkannya, sangat nyata. Mulai dari menghambat proses verifikasi dan investigasi, sampai pada taktik yang lebih kasar.
"Upaya-upaya perlawanan yang kita mengerti dan paham, rakyat yang dihasut, preman yang dibayar untuk menantang dan melawan petugas," katanya tegas.
Yang menarik, perjuangan mereka ini nyaris tak terdengar. Berbeda dengan hiruk-pikuk isu lain yang ramai di media sosial.
Artikel Terkait
Gubernur Sumsel Blusukan ke Gereja, Pastikan Natal Aman dan Kondusif
Kardinal Suharyo Serukan Natal 2025 untuk Korban Bencana Sumatera
Air Mata Syukur Ibu Asrika di Sekolah Rakyat, dari Hampir Putus Sekolah ke Cita-cita Pilot
Dari Buta Aksara ke Rangking Tiga, Kisah Nazril di Hadapan Gus Ipul