“Kami mengapresiasi Kementerian Sosial dan pihak-pihak lain yang telah memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas,” ungkap Jonna.
“Pada prinsipnya, kami ingin memastikan bahwa negara benar-benar hadir melalui peran dan fungsi masing-masing,” tegasnya.
Rasa syukur yang sama terpancar dari Risma Siregar, Direktur Panti Karya RBM Hephata. Ia bahkan merasa terkejut dengan respons yang cepat dari pemerintah.
“Kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan ini. Bahkan sebelum kami menyampaikan isi lubuk hati kami, Bapak Menteri sudah menjawabnya,” tutur Risma.
Ia pun menekankan pentingnya sinergi jangka panjang. “Dalam rangka mewujudkan masyarakat inklusif tahun 2030, para penyandang disabilitas perlu terus diberdayakan. Bapak dari Kementerian Sosial, kami dari umat Kristiani pelayan bidang sosial, kita bersama-sama melayani masyarakat.”
Kolaborasi semacam ini, harapannya, bisa memenuhi kebutuhan dasar dan psikososial para penyandang disabilitas korban banjir. Bukan sekadar bantuan satu kali, tapi upaya pemulihan yang berkelanjutan.
Artikel Terkait
Trotoar Benhil Mirip Arena Halang Rintang, Perbaikan Baru Dimulai 2026
Tol Cipali Sepi Jelang Natal, Volume Kendaraan Turun 25 Persen
Kisah Pilu di Balik Pemulangan Jenazah Korban Kebakaran Hong Kong
Banjir Sumatra: Tagihan Mahal dari Pembangunan yang Abai