Lalu, apa penyebabnya? Daryono menyebutkan bahwa guncangan ini dipicu aktivitas di dalam Lempeng Laut Maluku. Batuan di sana mengalami deformasi atau perubahan bentuk.
Getarannya sendiri ternyata dirasakan cukup luas. Di Manado, Bitung, hingga Minahasa, guncangan berada pada skala III MMI. Artinya, getaran terasa nyata di dalam rumah, seperti sensasi truk berat yang melintas. Sementara di Ternate, kekuatannya sedikit lebih rendah, antara skala II hingga III MMI.
Di sisi lain, aktivitas bumi usai gempa utama masih berlanjut. Hingga pukul 19.40 WIB, BMKG mencatat sudah terjadi satu kali gempa susulan. Kekuatannya tidak besar, hanya M3,0. Situasi terus dipantau untuk mengantisipasi kemungkinan guncangan lanjutan.
Artikel Terkait
Banjir Sumatra: Tagihan Mahal dari Pembangunan yang Abai
Jaksa Agung Copot Tiga Kajari Terjerat OTT KPK
Cinta Lintas Benua: Kisah Pernikahan Viral Pria Sudan dan Gadis Luwu
Lautan Sinterklas Serbu Jalanan Madrid dalam Aksi Lari Amal