Melihat nyala api, sopir tak tunggu lama. Dia segera berteriak memerintahkan semua penumpang untuk turun dan menyelamatkan diri. Situasi sempat panik. Beberapa penumpang berusaha menyelamatkan barang dari bagasi, bahkan mencoba memadamkan api dengan air dari toilet bus. Tapi usaha itu sia-sia. Kobaran api sudah tak terbendung dan akhirnya menghanguskan total bus tersebut.
Di sisi lain, petugas kepolisian yang berjaga di sekitar Mapolres langsung bergerak. Mereka mengamankan lokasi, mengatur arus lalu lintas yang mulai terganggu, dan tentu saja memanggil unit pemadam kebakaran. Butuh waktu sampai sekitar pukul 04.00 WIB untuk benar-benar memadamkan si jago merah. Bus tinggal menyisakan kerangka hangus, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar.
Respons polisi tidak berhenti di situ. Mereka juga menunjukkan sisi kemanusiaan yang patut diapresiasi.
Kabag Ops Polres Muratara, Kompol Zulfikar, menyebut pihaknya segera mendirikan dapur lapangan untuk membantu para korban.
“Ini wujud kehadiran negara di tengah masyarakat yang sedang kesusahan,” ujar Zulfikar.
“Dapur lapangan kami dirikan atas perintah pimpinan, agar para penumpang tetap terlayani dan merasa aman.”
Seluruh penumpang akhirnya dievakuasi ke tempat yang lebih layak. Mereka kini menunggu langkah lanjutan dari perusahaan bus. Kejadian ini, mau tak mau, jadi pengingat pahit betapa pentingnya kesiapan kendaraan umum, terutama saat arus mudik liburan sedang memuncak seperti sekarang. Keselamatan harus jadi yang utama.
Artikel Terkait
Sweter IDF di Lemari Epstein: Potongan Puzzle yang Menyulut Spekulasi Baru
Dosa Ekologi dan Suara Muda: Saat Bumi Menagih Janji di Tengah Banjir Bandang
Al-Qur’an Sudah Ingatkan Soal Hoaks, Ini Panduan yang Terlupakan
Kekuatan Doa Ibu: Dari Air Mata Hingga Hidayah yang Menyentuh