Petaka Gunung Gede: Ketakutan di Ketinggian
Horor lain yang juga sukses adalah Petaka Gunung Gede. Film ini meraih lebih dari 3,2 juta penonton. Settingnya menarik: mengambil lokasi di salah satu gunung ikonik Indonesia. Alih-alih hantu biasa, film ini menawarkan horor realistis yang justru lebih mencekam.
Kesuksesan film seperti ini membuktikan satu hal: cerita berlatar lokal dengan nuansa budaya dan alam Indonesia tetap punya tempat spesial di hati penonton.
Sore: Istri dari Masa Depan
Keluar sejenak dari dominasi horor dan animasi, ada sebuah film yang menawarkan sesuatu yang segar. Sore: Istri dari Masa Depan membawa genre romantis fiksi ilmiah ke layar lebar dengan cukup meyakinkan.
Premisnya unik: seorang wanita dari masa depan kembali ke masa kini untuk mengubah nasib suaminya. Gagasan yang nyeleneh ini ternyata disambut baik. Film ini meraih lebih dari 3 juta penonton dan bahkan menarik perhatian kalangan kritikus, hingga meraih beberapa nominasi di festival film nasional.
Agak Laen: Menyala Pantiku!
Terakhir, ada kekuatan komedi yang datang dari basis penggemar yang sudah solid. Film Agak Laen: Menyala Pantiku! adalah adaptasi layar lebar dari podcast komedi populer "Agak Laen" yang digawangi Bene Dion, Boris Bokir, Oki Rengga, dan Indra Jegel.
Disutradarai Muhadkly Acho, film ini merupakan sekuel yang berdiri sendiri. Dan kekuatan komunitas pendengarnya langsung terlihat. Hanya dalam beberapa minggu tayang, film ini sudah menembus angka 8 juta penonton. Sebuah pencapaian yang luar biasa, menunjukkan betapa kuatnya loyalitas penggemar jika dikelola dengan baik.
Yang jelas, tahun 2025 memberi kita optimisme. Industri film Indonesia punya banyak cerita, banyak cara, dan yang terpenting, punya penonton yang siap menyambutnya. Lalu, tahun depan akan ada kejutan apa lagi? Kita tunggu saja.
Artikel Terkait
Kekuatan Doa Ibu: Dari Air Mata Hingga Hidayah yang Menyentuh
Bandar Sayuran Garut Ditangkap Usai Babat Ribuan Pohon Teh
Kepala Desa Beraksi Lagi, Kali Ini Tuntut Kendali Penuh atas Dana Desa
Tujuh Hari yang Menentukan Nasib Upah Buruh