Kisah Audi: Melawan Stigma dan Biaya demi Kesehatan Mental

- Sabtu, 20 Desember 2025 | 10:30 WIB
Kisah Audi: Melawan Stigma dan Biaya demi Kesehatan Mental

Bagi banyak orang, pergi ke profesional untuk urusan kesehatan mental masih jadi hal yang tabu. Tapi tidak bagi Audi bukan nama sebenarnya. Setelah bertahun-tahun bergumul dengan pikirannya sendiri, dia justru memilih untuk melangkah. Ia memutuskan mencari bantuan.

“Yang saya rasakan itu ketidakinginan untuk hidup. Itu yang terus berlanjut,” cerita Audi suatu hari di akhir November. Perasaan itu, katanya, sudah mengendap lama dan merembes ke keseharian. “Jadi saya jadi gampang murung, gampang irritated sama hal-hal kecil.”

I know kalau itu bukan sesuatu yang wajar dan benar gitu. Jadi akhirnya memutuskan sepertinya memang butuh bantuan profesional,” tambahnya.

Namun begitu, keputusan itu tak mudah. Bukan stigma yang menghalangi, melainkan soal biaya. Saat itu Audi masih berstatus pelajar, lalu mahasiswa. Ia pun memilih untuk merahasiakannya dari orang tua.

Dengan bantuan diskusi panjang bersama teman-teman dekat, akhirnya Audi menemukan layanan yang cocok dan terjangkau. Mulai 2022, ia mencoba konsultasi online dengan psikolog. Setahun kemudian, beralih ke psikiater secara daring juga.

Tapi, konsultasi online rupanya belum sepenuhnya memuaskan baginya. Apalagi Audi merasa butuh penanganan medis berupa obat. Maka, di tahun 2024 ini, ia memberanikan diri untuk bertemu langsung dengan psikiater secara tatap muka.

“Saya akui saya bisa merasakan perbedaannya,” sambungnya. “Psikolog itu lebih ke sesi konseling dan ngobrol. Kalau psikiater ya juga sama, tapi dibarengi dengan bantuan obat. Dan saya rasa pada saat itu saya sudah di tahap memang butuhkan obat.”

Efeknya cukup terasa. Setelah minum obat, kondisi Audi jauh lebih baik. Hanya saja, ia mengaku masih kurang konsisten dalam berkonsultasi. Alhasil, perasaan-perasaan lama itu kadang masih kembali. Sampai sekarang, ia masih rutin konsultasi online dengan psikolog.

Soal biaya, Audi mengeluarkan sekitar Rp 100 ribu per sesi untuk konsultasi daring. Sementara untuk tatap muka dengan psikiater, semuanya gratis termasuk obat karena ia menggunakan BPJS Kesehatan.

Fasilitas Kesehatan Mental: 93,22% Ada di Kota


Halaman:

Komentar