Dia menyebut bantuan itu sebagai wujud solidaritas mendalam dari pemerintah dan rakyat UEA, yang turut merasakan duka musibah banjir di Medan.
Prabowo: Indonesia Mampu
Latar belakang keputusan ini rupanya berkaitan erat dengan sikap pemerintah pusat. Presiden Prabowo Subianto mengaku mendapat banyak telepon dari pemimpin negara sahabat yang menawarkan bantuan untuk korban banjir dan longsor di Sumatera.
Dia mengapresiasi, tapi menolaknya dengan halus.
Pernyataan itu sekaligus mengonfirmasi arah kebijakan baru: menangani bencana dengan kekuatan sendiri. Sebelumnya, Prabowo memang telah memberi apresiasi pada jajaran menteri, Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Staf yang turun langsung menangani dampak bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Kini, 30 ton beras itu dalam perjalanan pulang. Sementara di Medan, proses pemulihan pascabanjir terus berlanjut, dengan atau tanpa bantuan dari luar negeri.
Artikel Terkait
Komisioner KPU Badung Buang Sampah ke Got, Empat Gelar Penghargaan Dicabut
Ijazah Berbeda, Polda Dituding Main Kucing-kucingan di Tengah Malam
Amir Hamzah Desak Prabowo Ganti Tito, Dinilai Ancam Hubungan dengan Malaysia
Infak Jumat Berkumpul Rp80 Miliar, Solidaritas Muhammadiyah untuk Korban Banjir Sumatera