Asap hitam pekat tiba-tiba membubung tinggi di langit Zaporizhzhia, Selasa (17/12) lalu. Sumbernya? Sebuah serangan bom glide Rusia yang menghantam sebuah kompleks apartemen di kota Ukraina itu. Dampaknya langsung terasa, chaos.
Menurut sejumlah saksi di lokasi, ledakannya keras sekali. Bangunan itu langsung dilalap api, dan suasana berubah jadi kepanikan total. Korban pun berjatuhan. Data terakhir menyebutkan, setidaknya 26 orang mengalami luka-luka. Mirisnya, di antara para korban itu ada seorang anak-anak.
Petugas medis langsung bergegas. Mereka terlihat mengevakuasi para lansia dan warga lain yang masih terperangkap, memberikan pertolongan pertama seadanya di tengah situasi yang masih mencekam. Usia tua maupun muda, semua menjadi korban dalam sekejap.
Di sisi lain, tim pemadam kebakaran juga tak kalah sigap. Mereka diterjunkan untuk melawan kobaran api yang menghanguskan bagian bangunan. Upaya pemadaman dilakukan di tengah sisa-sisa ketidakpastian dan rasa trauma yang jelas terpancar dari wajah warga yang selamat.
Serangan ini kembali mencoret hari kelam dalam konflik yang sudah berlarut-larut. Zaporizhzhia, yang lokasinya cukup strategis, bukan kali pertama merasakan ganasnya perang. Namun begitu, setiap ledakan selalu terasa seperti yang pertama menggetarkan, dan menyisakan luka yang dalam.
Artikel Terkait
Bromo Terjepit: Ekonomi Menggeliat, Alam Mulai Merintih
Otoritas Tanpa Kelekatan: Ketika Kepatuhan Anak Hanya Jadi Topeng Jarak Emosional
Gatot Nurmantyo Tuding Kapolri Bangkang Konstitusi Lewat Perpol 10/2025
Didu Desak Prabowo Lakukan Operasi Kedaulatan untuk Rebut Indonesia dari Oligarki dan Asing