Menguak Pemicu Tersembunyi di Balik Kambuhnya Mantan Pengguna Narkoba

- Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB
Menguak Pemicu Tersembunyi di Balik Kambuhnya Mantan Pengguna Narkoba

Pernah terpikir, kenapa seseorang yang sudah berhasil lepas dari jerat narkoba bisa saja kembali memakainya? Padahal, mereka tahu betul risikonya. Mereka sudah merasakan sendiri pahitnya akibatnya. Tapi, dalam situasi tertentu, dorongan untuk kembali itu muncul begitu kuat. Inilah yang dalam dunia rehabilitasi disebut relapse atau kambuh.

Nah, penting untuk dicatat bahwa relapse ini jarang sekali terjadi begitu saja. Ia biasanya muncul di tengah tekanan hidup yang bertubi-tubi stres kerja, masalah keluarga, atau emosi yang tak tertahankan. Saat itulah, otak kita kerap mencari jalan pintas, kembali pada sesuatu yang dulu terasa "membantu" meski sebenarnya menghancurkan. Lalu, apa sebenarnya yang membuat zat berbahaya itu terasa menarik lagi?

Kambuh, Sebagai Pelarian dari Stres

Dalam psikologi, ada yang namanya mekanisme koping. Singkatnya, ini adalah cara kita menghadapi tekanan. Bagi banyak mantan pengguna, narkoba dulu adalah senjata andalan mereka. Ketika rasa cemas, sedih, atau marah datang menggila, otak dengan cepat mengingat bahwa zat itu pernah memberikan kelegaan, walau cuma sesaat.

Masalahnya, ingatan emosional semacam ini tertanam sangat dalam. Jadi, ketika menghadapi masa sulit dan cara-cara sehat belum cukup dikuasai, otak bisa saja "membisikkan" solusi instan: kembali pakai. Itulah mengapa relapse sering terasa mendadak dan tidak masuk akal.

Kenyamanan Palsu dari Sesuatu yang Sudah Dikenal

Di sisi lain, kambuh kerap terjadi justru karena sesuatu yang sudah terlalu akrab. Zatnya, sensasinya, bahkan ritualnya semua terasa familiar. Familiaritas ini menciptakan ilusi keamanan. Muncul pikiran seperti, "Ah, aku sudah tahu batasanku," atau "Cuma sekali, nggak apa-apa."

Padahal, justru kenyamanan semu inilah yang berbahaya. Di bawah tekanan, otak kita cenderung memilih jalan yang sudah dikenal, sekalipun itu jalan yang salah. Mirip dengan orang yang kembali pada kebiasaan lamanya saat stres.


Halaman:

Komentar