“Itu inisiatif diaspora Indonesia, yang juga Ketua FTA. Jokowi tidak perlu panas dingin atas ini,” tegasnya.
Bagi Rizal, upaya mengusut kebenaran ijazah seorang mantan presiden bukanlah tindak pidana. Justru ini bagian dari kepentingan publik yang sah. Masyarakat, dalam pandangannya, punya hak untuk tahu soal kejujuran pemimpinnya. Skandal ini, katanya, sudah meluas jadi pembicaraan global. Bukan cuma isu lokal lagi.
Yang mengejutkan, Rizal malah balik menyerang. Ia justru mendesak aparat untuk mempertimbangkan pencekalan terhadap Joko Widodo sendiri. Alasannya sederhana: potensi mantan presiden itu untuk bepergian ke luar negeri jauh lebih besar.
“Justru Jokowi lah yang harus dan layak dicekal imigrasi. Kepolisian harus segera minta Imigrasi mencekal Jokowi dan keluarganya, termasuk Gibran. Tarik juga paspor mereka,” pungkas Rizal tanpa tedeng aling-aling.
Hingga saat ini, baik kepolisian maupun Ditjen Imigrasi belum memberikan pernyataan resmi menanggapi serangkaian kritik dari Rizal Fadhillah tersebut. Situasinya masih digantung, menunggu konfirmasi lebih lanjut.
Artikel Terkait
Israel Rencanakan 9.000 Unit Pemukiman Baru di Atas Bekas Bandara Yerusalem
Prabowo dan Wacana Sawit Papua: Siapa yang Untung Saat Hutan Terakhir Tumbang?
Diamnya Anak Bukan karena Tak Ada Cerita, Tapi Tak Ada Tempat Nyaman
Bencana Besar di Sumatera: Mengapa Pemerintah Takut Menyebutnya Nasional?