Prabowo Bongkar Oknum TNI-Polri di Balik Banjir Mematikan Sumatra

- Selasa, 16 Desember 2025 | 17:50 WIB
Prabowo Bongkar Oknum TNI-Polri di Balik Banjir Mematikan Sumatra

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Utara, misalnya, sudah lama memperingatkan hal ini. Manajer Advokasi dan Kampanye mereka, Jaka Kelana Damanik, pada Rabu (26/11/2025) menegaskan bahwa bencana tahunan ini dipicu kerusakan ekosistem Batang Toru atau Harangan Tapanuli.

Faktanya, mayoritas wilayah Sumut sudah masuk kategori risiko tinggi banjir dan longsor. Hanya Samosir yang relatif aman. “Hanya Kabupaten Samosir yang masuk ke dalam kategori kelas risiko rendah,” ujar Jaka, merujuk pada kajian risiko bencana nasional 2022-2026.

Jaka geram dengan narasi yang gampang menyalahkan hujan lebat. Menurutnya, itu pengalihan isu. “Padahal saat banjir tiba, terlihat banyak kayu-kayu terbawa air. Dan jika dilihat dari citra satelit, tampak kondisi hutan yang gundul di sekitar lokasi bencana,” paparnya. Ia melihat ini sebagai kegagalan negara. Kebijakan yang abai terhadap lingkungan, izin-izin yang diberikan kepada perusahaan, telah memicu krisis ekologis yang berujung petaka.

Kerusakan di Batang Toru sangat mengkhawatirkan. Kawasan hutan tropis terakhir di Sumut itu adalah rumah bagi flora fauna langka, termasuk orangutan tapanuli. Sayangnya, laju deforestasi di sana sulit dibendung. Perusahaan-perusahaan disebut melakukan penebangan dengan berlindung di balik izin resmi.

Korban jiwa terus berjatuhan. Data terbaru dari BNPB per Senin (15/12/2025) malam sungguh memilukan: korban meninggal mencapai 1.030 jiwa di tiga provinsi (Aceh, Sumut, Sumbar), dengan 206 orang masih dinyatakan hilang. Angka yang naik dari hari sebelumnya.

Jadi, ketika Prabowo berbicara tentang oknum TNI dan Polri di ruang kabinet, sorotannya bukan hanya tentang penegakan hukum. Itu adalah bagian dari masalah yang jauh lebih besar: bagaimana kerusakan yang disengaja telah memakan korban ribuan nyawa. Tekadnya untuk menindak tegas kini dinantikan realisasinya di lapangan.

Disarikan dari berbagai sumber.


Halaman:

Komentar