Maka, untuk mengatasi banjir yang mungkin terulang di Sumatra dan daerah lain, langkah pertama yang perlu Tuan lakukan adalah mengevaluasi lahan sawit atau tambang milik Tuan sendiri. Apakah alih fungsi hutan jadi perkebunan sawit itu berkontribusi pada banjir? Kalau setelah diteliti secara ilmiah ternyata iya, sudah seharusnya aktivitas itu dihentikan. Barulah kemudian kita bisa berpikir langkah strategis menangani dampak banjir di masa datang.
Hanya menyoroti lahan sawit milik orang lain atau penebangan liar oleh rakyat kecil, itu bukan sikap pemimpin bijak. Pemimpin yang arif justru mengintrospeksi diri sendiri terlebih dahulu.
Selain banjir, sebenarnya masih banyak persoalan pelik di negeri ini yang butuh penyelesaian jernih. Mulai dari kriminalitas, korupsi, kemiskinan, sampai masalah luar negeri seperti Palestina.
Tapi yang cukup banyak menarik perhatian publik justru soal pribadi Tuan Presiden. Banyak masyarakat bertanya-tanya, sebagai seorang Muslim, apakah Tuan menunaikan shalat lima waktu secara rutin? Ada yang yakin Tuan menjalankannya, tak sedikit pula yang meragukan. Pada akhirnya, hanya Allah dan Tuan sendiri yang tahu persis jawabannya.
Jika Tuan memang sudah rutin shalat lima waktu, kami menyarankan untuk menambah dengan shalat tahajud. Untuk apa? Untuk menguatkan spiritualitas Tuan dalam menghadapi segunung masalah berat di tanah air. Sebab persoalan negara yang menumpuk setiap hari ini tak bisa diandalkan pada akal semata. Dibutuhkan jiwa yang bersih untuk menyelesaikannya.
Jiwa pemimpin yang bersih akan memandang segala sesuatu dengan tenang dan komprehensif. Setiap keputusan dipertimbangkan matang, dengan memperhitungkan berbagai faktor. Tujuannya, menyelesaikan masalah tanpa menciptakan masalah baru yang lebih besar.
Kita ini manusia, akalnya terbatas. Dengan tahajud di sepertiga malam, saat yang lain terlelap, Tuan bisa memohon langsung kepada Yang Maha Kuasa. Meminta pertolongan-Nya untuk mengurai masalah yang menumpuk di meja kerja. Dan Allah telah berjanji akan mengabulkan doa hamba-Nya yang rajin tahajud.
Akhir kata, semoga Tuan senantiasa menjaga shalat lima waktu, di mana pun berada. Di dalam negeri maupun saat melawat ke luar negeri. Hanya dengan menjaga hubungan erat dengan Allah, cahaya dan pertolongan-Nya akan datang.
Semoga Allah senantiasa menjaga Tuan, dan Tuan pun tetap dekat dengan-Nya. Karena Allah adalah tempat berlindung dan meminta pertolongan yang terbaik. Wallahu alimun hakim. Wallahu ghafurur rahim. []
Nuim Hidayat, Direktur Forum Studi Sosial Politik.
Artikel Terkait
Warga Temukan Jasad Perempuan dengan Helm Pink di Sungai Wonorejo
Kebun Ganja di Rumah Kontrakan Jombang Digerebek, Pelaku Terancam Hukuman Mati
Delapan Jam Diperiksa KPK, Gus Yaqut Bungkam Soal Dugaan Korupsi Kuota Haji
Sejarah Bukan untuk Dihafal, Tapi untuk Dipahami: Mengapa Pendekatan Kritis Lebih Bermakna