Standar Ganda Dunia: Dari Bondi hingga Gaza, Luka yang Tak Sama Diperlakukan

- Selasa, 16 Desember 2025 | 06:40 WIB
Standar Ganda Dunia: Dari Bondi hingga Gaza, Luka yang Tak Sama Diperlakukan

Pantai Bondi dan Genosida Gaza: Sebuah Renungan yang Pahit

✍🏻 Azwar Siregar

Sebagai manusia, dan sebagai seorang Muslim, hati saya teriris oleh serangan mengerikan di Pantai Bondi, Sydney. Sungguh sebuah kekejian yang tak bisa diterima akal sehat. Tidak ada pembenaran untuk tindakan semacam itu.

Memang, salah satu korban adalah seorang Rabi yang dikenal aktif menggalang dana untuk IDF dan Israel. Tapi itu sama sekali tidak mengubah fakta bahwa ini adalah teror. Titik.

Andaikan pun pelaku punya rasa jijik melihat genosida Israel di Gaza dan siapa sih yang tidak? medan perangnya jelas bukan di Australia. Kalau mau melawan, ya hadapi di tempat yang seharusnya. Bukan di negara yang justru sudah mengakui Palestina.

Saya malah curiga. Jangan-jangan motifnya bukan solidaritas. Bisa jadi ini urusan dendam pribadi, atau bahkan permainan intelijen Mossad. Bagi mereka, mengorbankan segelintir nyawa bukan hal baru jika tujuannya tercapai. Misalnya, membuat Australia berbalik haluan.

Lihat saja Yasser Abu Shabab, warga Gaza asli, malah bisa bekerja sama dengan Israel. Jadi, soal pelaku Bondi yang disebut berasal dari Pakistan dan Muslim, kita tunggu saja hasil penyelidikan polisi Australia. Jangan buru-buru menyimpulkan.

Nah, di sisi lain, inilah yang membuat saya geram: standar ganda dunia yang telanjang.

Donald Trump langsung bersuara keras mengecam 15 korban di Bondi. Tapi untuk ratusan ribu nyawa Palestina, termasuk anak-anak, yang melayang akibat terorisme negara Israel? Dia tutup mata. Bahkan mungkin membelanya.

Rasanya dunia sedang mengalami semacam “Hitler-isme” baru. Dulu Hitler mengagungkan ras Arya. Sekarang, dunia Barat seolah menganggap nyawa Yahudi lebih istimewa daripada nyawa orang Palestina. Sungguh memuakkan!


Halaman:

Komentar