“Inovasi ‘NIK Sehat’ dibangun di atas infrastruktur data kependudukan yang terus kami tingkatkan keakuratan dan keamanannya.”
Demikian penjelasan Direktur Jenderal Dukcapil, Teguh Setyabudi, yang menjadi salah satu penggerak utama program ini. Ia menambahkan, capaian ini buah dari sinergi panjang antara Kemendagri, BPJS Kesehatan, dan pemerintah daerah.
“Dengan penghargaan ini, kami bertekad untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan NIK sebagai kunci akses layanan publik yang terintegrasi, tidak hanya di sektor kesehatan, tetapi juga di bidang lain seperti pendidikan, sosial, dan perlindungan masyarakat,” jelas Teguh.
Penghargaan OPSI KIPP 2025 ini, di satu sisi, kembali menegaskan peran strategis Kemendagri dalam transformasi digital dan reformasi birokrasi. Harapannya, “NIK Sehat” bisa terus dikembangkan dan ditiru di sektor lain, agar pelayanan publik semakin sederhana, terpadu, dan benar-benar sesuai kebutuhan orang banyak.
Acara penyerahan penghargaan itu sendiri dihadiri sejumlah tokoh. Tampak hadir Menteri Kominfo Meutya Hafid, Kepala BNN Suyudi Ario Seto, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, serta sejumlah bupati, wali kota, dan pimpinan instansi lain yang juga menerima apresiasi serupa.
Artikel Terkait
Mengenal Diri Sendiri: Kunci Pendidikan yang Tak Lekang oleh Waktu
Ijazah Jokowi Diperlihatkan, Kasus Siap Berlanjut ke Meja Hijau
Hakim Agung Haswandi Tutup Usia, Tinggalkan Jejak Panjang di Dunia Peradilan
Tora Sudiro Jual Moge Demi Tabungan Masa Depan Cucu