Di Sumut, kondisinya juga berat. Longsor dan banjir merenggut nyawa dan menghancurkan rumah-rumah warga. Tapi, dampaknya lebih terlokalisir. Tidak seluas Aceh yang hampir seluruh provinsinya lumpuh. Penanganan di Sumut masih bisa lebih terkonsentrasi pada titik-titik tertentu.
Lain lagi dengan Sumbar. Wilayah ini juga kena hujan ekstrem, banjir, dan longsor. Tapi jumlah korban dan kerusakan infrastrukturnya jauh lebih sedikit. Wilayah terdampaknya tidak seluas dua provinsi tetangganya.
Jujur, saya tidak habis pikir. Bagaimana bisa ada orang yang tega mengolok-olok penderitaan orang lain? Inilah realitas pilu di era digital: ketika jari lebih cepat mengetik daripada hati merasa.
Kalau tak sanggup membantu, setidaknya jangan menambah beban. Coba bayangkan sejenak: bagaimana jika rumah yang tenggelam itu rumahmu? Jika harta yang hilang adalah jerih payahmu bertahun-tahun? Atau na’udzubillah jika yang hilang adalah orang-orang tercinta?
Pikirkan itu. Sebelum berkomentar.
(")
Artikel Terkait
Bencana Alam atau Ulah Manusia? Banjir dan Longsor yang Bikin Malu di Mata Dunia
Cinta Bangsa yang Cerdas: Ketulusan sebagai Etika, Bukan Sekadar Slogan
Ijazah Jokowi Akhirnya Terbuka di Polda, Klaim Hanya di Pengadilan Ternyata Tak Berlaku
Jurnalis Siap Tempur: Pelatihan Khusus untuk Liputan di Daerah Rawan