"Penilaian yang profesional akan melahirkan qori dan qori’ah, hafidz dan hafidzah yang berkualitas dan bermartabat," katanya.
Ia menambahkan, hanya dengan cara itu lah para peserta nantinya bisa benar-benar siap bersaing, bahkan hingga ke tingkat provinsi Kalimantan Barat maupun nasional.
Ismail juga melihat kegiatan ini dari sisi yang lebih panjang. Ini bukan sekadar pelatihan satu hari, tapi bagian dari upaya kaderisasi. Membangun regenerasi.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan keberlanjutan serta ketersediaan dewan hakim yang kompeten dan berpengalaman di Kabupaten Mempawah dapat terus terjaga," harapnya.
Nah, secara teknis, bimbingan kali ini difokuskan pada dua cabang: Tilawah dan Hifdzil Qur’an. Fokus ini dipilih sebagai langkah nyata untuk mendongkrak kualitas sumber daya manusia di bidang perhakiman MTQ. Upaya konkret Mempawah untuk mencetak hakim-hakim yang lebih mumpuni ke depannya.
Artikel Terkait
Di Tengah Reruntuhan, Suara Pengungsi Aceh: Dari Al Quran hingga Tuntutan Keadilan
Demi Golden Ticket, Siswi Palembang Tempuh Ribuan Kilometer ke Olimpiade Unair
Kira-kira di Pusaran Bencana: Ketika Asumsi Menggantikan Data
Panik di Pantai Bondi: 12 Nyawa Melayang dalam Rentetan Tembakan