Menurut sejumlah saksi, suasana hari itu terasa hangat dan cair. Para pemusik, dengan latar belakang yang beragam, terlihat begitu larut dalam performa mereka. Mulai dari irama tradisional hingga nada-nada kontemporer, semua berbaur.
Di sisi lain, kegiatan ini bukan sekadar pertunjukan satu arah. Lebih dari itu, ia berhasil menciptakan sebuah interaksi. Sebuah kebersamaan yang inklusif di antara para pelaku seni dan juga masyarakat yang kebetulan melintas. Mereka bergerak dalam satu ruang kreatif yang sama, saling menyapa lewat bunyi.
Singkatnya, pagi itu CFD bukan cuma tentang olahraga atau jajan. Tapi juga tentang denyut seni kota yang hidup dan bisa dinikmati oleh siapa saja.
Artikel Terkait
Zelensky Buka Opsi Lepas Ambisi NATO, Asal Barat Beri Jaminan Nyata
Di Balik Jeruji, Ferdy Sambo Berkhotbah tentang Kebebasan
Ancaman Pisah dari NKRI Menggantung, Nias Tertekan Usai Bencana dan Kelambanan Pusat
Raffi Ahmad Ungkap Momen Hati Rafathar Luluh Saat Pertemuan Pertama dengan Lily