“Jalur-jalur evakuasi tersebut juga harusnya tidak dikunci,” lanjutnya.
Sayangnya, aturan di atas kertas sering tak sesuai realita. Vera mengaku sering menemui jalur evakuasi yang justru dipenuhi barang atau bahkan pintu darurat yang terkunci. “Karena mungkin terlihat seperti ruang yang ‘nganggur’,” katanya. Praktik seperti inilah yang kerap menghambat proses penyelamatan saat chaos terjadi.
Menariknya, Gedung Terra Drone ternyata punya dokumen lengkap secara administratif. Vera memaparkan, gedung tersebut memiliki IMB yang terbit tahun 2014 dan SLF sejak 2015. “Penerbitan kedua izin tersebut masih oleh Dinas PMPTSP Jakarta,” ujarnya.
Namun begitu, adanya izin tak serta-merta menjamin keselamatan. Vera menegaskan pihaknya akan memperketat pengawasan. “Ke depan kami akan lebih intensif lagi memonitor apakah standar-standar dalam SLF sudah terpenuhi di lapangan,” tandasnya.
Di balik duka, ada juga kisah heroik. Sebanyak 54 orang berhasil menyelamatkan diri dari maut. Beberapa dari mereka nekat turun dari lantai 6 menggunakan tali dan tangga darurat di sisi gedung. Aksi mereka adalah upaya terakhir saat jalan biasa sudah tertutup asap dan kepanikan.
Peristiwa ini jelas menjadi peringatan keras. Bukan hanya soal prosedur, tetapi lebih pada komitmen nyata untuk menjalankannya. Setiap ruang kosong yang ‘dianggurkan’ itu, bisa jadi adalah jalan terakhir menuju hidup.
Artikel Terkait
Pria 84 Tahun Tewas di Saluran Irigasi Usai Mengecek Kolam Malam Hari
Banjir Tapteng: 19 Desa Terisolasi, Alat Berat Jadi Prioritas Darurat
Presiden Prabowo Perintahkan Evaluasi Ketat Pasca Kebakaran Maut di Kemayoran
Prabowo Langsung Terbang ke Moskow, Segera Temui Putin di Kremlin