Menurutnya, tanpa penetapan status bencana nasional dari Jakarta, bantuan logistik dari luar negeri seperti ini tidak bisa masuk langsung. Proses perizinannya jadi berbelit, penuh dengan hambatan administratif yang membuat pengiriman mustahil dilakukan dalam waktu singkat.
Namun begitu, harapan belum pupus. PERMEBAM masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat. Mereka berharap Presiden Prabowo Subianto bisa memberi kemudahan, terutama saat berkoordinasi dengan Gubernur Aceh.
Untuk mendesak percepatan, sebuah surat resmi telah dikirimkan ke Presiden Prabowo. Intinya memohon kelonggaran agar niat baik komunitas Aceh di Malaysia dari pedagang kecil, pengusaha besar, sampai lembaga kemanusiaan bisa sampai ke tangan korban banjir di tanah kelahiran mereka.
Di sisi lain, PERMEBAM mengajak semua pihak untuk bersabar dan tak berhenti berdoa. Mereka yakin, jika statusnya dinaikkan menjadi Bencana Nasional, segalanya akan lebih lancar. Lima ratus ton bantuan yang tertahan itu pun akhirnya bisa segera didistribusikan untuk meringankan beban warga.
Artikel Terkait
Nadiem Hadapi Sidang Perdana Kasus Chromebook Senilai Rp 2,1 Triliun
Angin Puting Beliung Terjang Pesisir Jembrana, Bangunan Warga Luluh Lantak
Bupati Aceh Selatan Magang di Kemendagri Usai Tinggalkan Daerah Terdampak Bencana
Kepala Dinas Kalbar Mundur Sebulan Setelah Dilantik, Wakil Gubernur Soroti Buruknya Koordinasi