Kesedihan yang mendalam terpancar jelas dari wajah-wajah di depan Gedung DVI RS Polri Kramat Jati, Selasa malam lalu. Mereka adalah sanak keluarga korban kebakaran maut di Gedung Terra Drone, Jakarta Pusat. Suasana haru dan tegang begitu terasa, menyelimuti area yang biasanya sepi itu.
Lokasi itu ramai oleh orang-orang yang datang silih berganti, berusaha mencari titik terang tentang nasib anggota keluarga mereka. Sebagian sudah diperbolehkan masuk, namun hingga petang hari, masih banyak yang terpaksa menunggu di luar gedung yang dijaga ketat. Beberapa tampak duduk lesu, mata merah sembab. Ada yang saling berpelukan, berbisik pelan. Bahkan, tak sedikit yang sampai tak kuasa menahan gejolak emosi dan pingsan saat tiba di rumah sakit.
Tak lama berselang, sekelompok keluarga akhirnya diizinkan masuk. Dari balik pintu kaca, terlihat beberapa orang duduk bersandar di lantai, menunggu dengan penuh kecemasan. Mereka menanti setiap informasi dari pihak berwenang.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono, meminta keluarga korban untuk segera melapor ke pos yang telah disiapkan.
ujar Prima di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (9/12).
Novia, Ibu Hamil yang Tak Sempat Menimang Bayinya
Di tengah kerumunan yang kalut, Prasetyo berdiri dengan tatapan hampa. Dia adalah sepupu Novia, korban berusia 25 tahun. Kabar buruk itu diterimanya lewat telepon saat masih di jalan, sekitar jam tiga sore.
kenangnya.
Kini, Prasetyo mendampingi suami dan mertua Novia. Rasa kehilangan itu terasa begitu perih. Novia tengah mengandung anak pertamanya dan diperkirakan akan melahirkan pada Januari mendatang.
ucapnya lirih.
Meski hamil besar, Novia masih aktif bekerja di Terra Drone. Menurut Prasetyo, dia terjebak di lantai 5. Sempat berusaha turun, tapi asap yang terlalu pekat memaksanya kembali ke atas.
tuturnya.
Artikel Terkait
Billie Eilish Berhadapan dengan Miliarder AS, Tegaskan Dukungan untuk Palestina Tak Bisa Ditawar
Sjafrie Siap Berantas Pengkhianat di Balik Tambang Indonesia
UIKA Championship 2025 Sukses Digelar, Siap Naik Kelas Jadi Ajang Internasional
Cak Imin: Banjir Sumatera Alarm Keras Kelalaian Kita pada Alam