Israel Langgar Batas: Kompleks PBB di Sheikh Jarrah Diterobos

- Selasa, 09 Desember 2025 | 16:50 WIB
Israel Langgar Batas: Kompleks PBB di Sheikh Jarrah Diterobos

Permintaan Sekjen kepada Israel terdengar seperti daftar kewajiban yang sudah usang tapi mendesak. Intinya, Israel didesak untuk segera bertindak: memulihkan, menjaga, dan menegaskan kembali status “tak tersentuh” kompleks itu. Serta, tentu saja, menahan diri untuk tidak melakukan langkah provokatif lainnya.

Desakan ini bersandar pada dua pilar. Pertama, Piagam PBB yang jadi fondasi hubungan antarnegara. Kedua, kewajiban Israel sendiri di bawah hukum internasional, yang menjamin kekebalan misi dan aset PBB.

Pada dasarnya, insiden ini lebih dari sekadar urusan sepetak tanah. Ini adalah ujian nyata. Ujian bagi prinsip multilateralisme, bagi kekuatan hukum internasional ketika berhadapan dengan realitas politik di lapangan. Dan yang paling krusial, ujian bagi perlindungan ruang netral kemanusiaan di zona konflik yang batas-batasnya kian kabur.

Ketika pintu kompleks PBB diterobos, yang terancam bukan cuma keamanan fisik para pekerja di dalamnya. Lebih dari itu, prinsip dasar yang membuat bendera PBB berarti perlindungan bukan sasaran ikut tergores. Pernyataan dari New York ibarat alarm. Sebuah peringatan bahwa prinsip itu sedang dilanggar, di Yerusalem Timur yang diduduki, di bawah langit yang sama yang telah menyaksikan puluhan tahun kepedihan dan klaim yang saling bertolak belakang.

Kini, bola ada di pihak Israel. Apakah mereka akan memulihkan status “tak tersentuh” yang sudah dilanggar itu? Atau jangan-jangan, insiden ini cuma akan jadi catatan kaki lain dalam sejarah panjang sengketa Yerusalem catatan yang perlahan-lahan mengikis batas-batas yang seharusnya dihormati semua pihak?

Jawabannya nanti akan menentukan banyak hal. Bukan cuma nasib kompleks UNRWA di Sheikh Jarrah, tapi juga kredibilitas seluruh rezim hukum yang mestinya mengatur tata kelola dunia kita.


Halaman:

Komentar