Suasana mencekam kembali menyelimuti perbatasan Thailand-Kamboja. Padahal, belum lama ini, tepatnya Oktober lalu, kedua negara itu sepakat melakukan gencatan senjata. Kesepakatan itu lahir berkat mediasi langsung dari PM Malaysia Anwar Ibrahim dan mantan Presiden AS Donald Trump di Kuala Lumpur. Tapi, kata sepakat rupanya tak bertahan lama.
Kini, tembakan saling bersahutan kembali terdengar. Siapa yang memulai? Kedua pihak saling tunjuk. Pemerintah Thailand dan Kamboja sama-sama ngotot menyalahkan lawannya sebagai pihak pertama yang melanggar gencatan. Situasi pun jadi kacau balau.
Warga sipil di garis perbatasan tak punya pilihan lain. Mereka terpaksa meninggalkan rumah, berusaha menyelamatkan diri ke lokasi yang dianggap lebih aman. Di Provinsi Buriram, Thailand, misalnya, gelombang pengungsian mulai terlihat. Rasanya seperti deja vu, mengulang kejadian serupa di masa lalu.
Bagi yang belum atau tidak bisa mengungsi jauh, mereka mencari perlindungan di tempat-tempat yang tak biasa. Salah satunya adalah struktur bawah tanah mirip gorong-gorong. Di sanalah mereka menghabiskan malam, berharap aman dari serangan yang bisa datang tiba-tiba.
Artikel Terkait
Kebakaran Mencekam di Kemayoran, 7 Nyawa Melayang
Kebakaran Gedung Terra Drone Kemayoran Tewaskan 7 Orang
Prabowo di Persimpangan: Antara Janji Antikorupsi dan Warisan Kasus yang Menggunung
Damkar Surabaya: Mayoritas Panggilan Justru untuk Evakuasi Hewan