Usai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis lalu, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang buka suara. Ia bicara panjang lebar soal dampak nyata Program Makan Bergizi Gratis, yang ternyata tak cuma dirasakan anak sekolah. Pelaku UMKM, terutama di lapangan, ikut merasakan geliatnya.
“UMKM di bidang pertanian, peternakan. Lalu, ya pertanian, peternakan lah ya utamanya,” ujar Nanik di Jakarta Pusat.
Menurutnya, angin segar untuk usaha kecil ini bahkan turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang tembus 5,034 persen. “Nah, itu banyak didorong oleh faktor MBG,” tegasnya.
Ia lalu menyitir laporan lembaga internasional. Nilai ekonomi dari rantai hilir pangan, katanya, sungguh luar biasa.
“Kemudian Bank Dunia, PBB malah mengatakan juga bahwa dari sepiring nasi itu nilainya di hilirnya bisa sampai 385.000, berarti value effect-nya kan luar biasa. Nah, itu. Insyaallah lah kalau ini jalan semua, MBG ya, 7%-8% pertumbuhan akan bisa tercapai,” sambung dia penuh keyakinan.
Di lapangan, ceritanya mulai terlihat. Sektor pertanian dapat napas baru. Bayangkan saja, dapur-dapur MBG butuh pasokan sayur, buah, dan bahan segar setiap hari tanpa henti. Permintaan yang stabil seperti ini tentu jadi angin surga bagi petani. Pasar jelas, harga pun punya peluang untuk tak mudah anjlok.
Artikel Terkait
Pernikahan Beda Agama Berakhir di PN: Ketika Cinta Tak Bisa Dihadirkan di Catatan Sipil
Pernikahan Beda Agama di Awal 2025, Berakhir di Ruang Sidang di Akhir Tahun
Campur Sari Pernikahan Beda Agama Berakhir di Meja Hijau
Jimly Berharap Hakim Gunakan Hati Nurani dalam Sidang Kasus Unggahan Medsos Laras