"Kita sebenarnya mencari win-win solution. Jadi begini, semua pengusaha di Jatiluwih petani juga... dan pengusaha itu lokal semua, nggak ada investor asing," tegas Agus.
Dari Sisi Pansus: Aturan dan Ancaman
Di sisi lain, Pansus TRAP DPRD Bali punya penjelasan sendiri. Ketuanya, I Made Supartha, menyebut penyegelan dilakukan untuk beberapa alasan mendasar. Pertama, tentu untuk menjaga status warisan dunia. Kedua, ini adalah upaya merespons menyusutnya lahan pertanian di Bali secara drastis.
"Kondisi ini mengancam identitas budaya Bali serta citra Jatiluwih sebagai destinasi sawah terindah," kata Supartha dalam rilisnya.
Aturannya jelas. Bangunan di kawasan warisan hanya boleh berukuran 3x6 meter. Lahan sawah yang dilindungi juga tak boleh dialihfungsikan semena-mena. Namun begitu, mereka mengaku sedang mencari jalan tengah.
Sejumlah skenario sedang dikaji. Mulai dari penataan kawasan, mendorong konsep homestay khas desa, hingga restoran yang menampilkan kuliner lokal. Mereka juga membayangkan pengalaman wisata yang lebih imersif, seperti mengajak turis ikut menanam padi, menangkap belut, atau trekking di pematang.
Dukungan untuk petani juga dijanjikan, mulai dari bantuan benih dan pupuk, perbaikan irigasi, hingga program asuransi. Bahkan, ada wacana beasiswa pendidikan.
"Bisa saja para pemilik lahan disentuh lewat program pemerintah, misalnya beasiswa pendidikan satu KK satu sarjana," pungkas Supartha.
Nah, di tengah hamparan sawah yang memesona itu, dua kepentingan kini berhadap-hadapan. Di satu sisi, ada upaya mempertahankan aturan dan kelestarian. Di sisi lain, ada jeritan petani yang merasa hak hidupnya di tanah sendiri tiba-tiba dibatasi. Jalan keluarnya masih samar, bagai kabut pagi yang menyelimuti lereng Jatiluwih.
Artikel Terkait
Sungai di Tanah Datar Tiba-tiba Raib, Ahli Geologi Ungkap Dua Skenario
BMKG Waspadakan Hujan Ekstrem hingga Awal Januari, Jawa Jadi Sorotan
Menteri Lingkungan Hidup Usul Kayu Gelondongan Banjir Dimanfaatkan, Sinyalir Limbah Tambang
Tabungan Haji Selamat dari Kubangan Lumpur, Harapan Kembali Bersemi