“Mereka nangkep pelajaran mudah dan antusiasnya luar biasa untuk membuat hal-hal yang baru mungkin di kehidupan mereka,”
tambah Lukman.
Untuk sesi mobil surya itu, anak-anak diberi kit berisi kerangka kayu, panel surya kecil, dinamo, dan bagian lainnya. Dalam waktu 30 sampai 40 menit, dengan bimbingan tim Fab Lab, mereka merakitnya sendiri.
Haris, salah satu bocah berusia 10 tahun, mengaku senang bisa ikut. Menurutnya, merakitnya ada tantangannya sendiri.
“Senang karena dulu pernah rakit kapal dari baterai, sekarang rakit mobil dari panel surya. Yang agak sulit memasang aja sih,”
ucapnya. Bagian tersulit ternyata adalah menyambungkan kabel dari dinamo ke panel surya.
Jadi, di balai desa yang sederhana itu, selain tawa dan kompetisi, ada juga pelajaran tentang masa depan. Sebuah permainan yang sederhana, namun menyimpan pelajaran besar tentang energi bersih untuk generasi mendatang.
Artikel Terkait
Menteri Lingkungan Hidup Usul Kayu Gelondongan Banjir Dimanfaatkan, Sinyalir Limbah Tambang
Tabungan Haji Selamat dari Kubangan Lumpur, Harapan Kembali Bersemi
Jet Tempur Pakistan Beri Kehormatan, Prabowo Disambut Hangat di Islamabad
Dari Dapur Rumah ke Ribuan Porsi: Kisah Maya dan Program Makan Bergizi