Di video itu, terdengar suara tuan rumah yang berusaha menjelaskan pada tamu. Mereka menyatakan sudah memesan hidangan, tapi tak kunjung datang. Bayangkan saja, momen sakral ternoda oleh kelalaian yang disengaja.
Sebenarnya, kasus ini sudah berjalan sejak lama. Dari informasi Kasatreskrim Polres Jakarta Utara, Kompol Ongkoseno Grandiarso, laporan pertama datang dari korban berinisial SO. Kerugiannya tak main-main, hampir Rp 83 juta.
Namun begitu, ternyata kasusnya lebih dalam. Polisi kemudian menemukan fakta bahwa korban berjatuhan. Sampai saat ini, sudah 88 orang yang tercatat melapor ke Polres Jakarta Utara. Mereka tersebar, tapi disatukan oleh kekecewaan yang sama.
Yang menarik, korban bukan cuma pasangan pengantin. Beberapa vendor yang diajak kerja sama oleh WO ini juga ikut merasakan kerugian. Bisnis mereka terbengkalai, tagihan tak dibayar.
Untuk mengusut tuntas, polisi sudah bergerak cepat. APD selaku pemilik utama telah diamankan. Tak sendirian, empat orang lain dengan inisial HE, HDP, DHP, dan RR juga ikut diamankan untuk dimintai keterangan.
WO bermasalah ini diketahui punya dua kantor operasional. Satu berlokasi di kawasan Pulogadung, dan satunya lagi di Cipayung keduanya masih dalam lingkup Jakarta Timur. Dua lokasi yang kini menjadi pusat perhatian penyidik.
Artikel Terkait
Korban Tewas Banjir Bandang Sumatera Hampir Seribu, 298 Masih Hilang
Nadiem Diadili, Kasus Chromebook Tembus Kerugian Rp 2,1 Triliun
Jet Tempur Pakistan Antar Prabowo ke Islamabad dalam Sambutan Udara Spektakuler
Janji Refund Tiga Minggu Ayu Puspita: Saldo Rp463 Ribu vs Tuntutan Rp19,3 Miliar