tegas Mualem, mendesak semua pihak.
Ia secara khusus meminta BNPB untuk mempercepat pengiriman bantuan seperti tenda, air bersih, dan tentu saja, alat berat. Bantuan itu sangat dibutuhkan di wilayah-wilayah seperti Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Timur.
Pemerintah Aceh berharap, kedatangan tim ahli China dan pembukaan akses yang dipercepat bisa memangkas waktu pencarian korban. Harapannya, dalam beberapa hari ke depan, proses evakuasi dan penyaluran bantuan bisa berjalan lebih lancar.
Namun begitu, angka korban yang dilaporkan Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh hingga Sabtu malam sudah sangat besar. Bencana hidrometeorologi ini telah meluas ke 18 kabupaten dan kota, dengan total warga terdampak mencapai lebih dari 1,6 juta jiwa.
Korban jiwa yang meninggal dunia tercatat 366 orang, sementara 97 lainnya masih dinyatakan hilang. Angka ini, sayangnya, berpotensi bertambah. Sebab, masih ada wilayah-wilayah terpencil yang belum bisa dijangkau tim penyelamat.
Dampak lainnya, situasi pengungsian juga sangat besar. Ada 824 titik pengungsian yang terpaksa didirikan, menampung hampir 900 ribu jiwa yang kehilangan tempat tinggal. Mereka menunggu bantuan sekaligus kepastian untuk bisa pulang.
Artikel Terkait
Remaja 16 Tahun dari Kedah Garap Software Militer dan Satelit
Bus Ringsek Parah Tabrak Truk di Jagorawi, Sopir Terjepit Rongsokan
Ketika Bencana Menghantam, Para Ulama Ini Menjawab dengan Senyum dan Solusi
Jakarta Berbenah: Tanggul Pantai Mulai Tahan Gempuran Rob