Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera mendorong Kementerian Sosial untuk bergerak cepat. Mereka tak bekerja sendirian. Koordinasi intens dengan BNPB dan lembaga terkait lainnya dilakukan, dengan fokus utama mendirikan puluhan dapur umum di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Upaya ini bertujuan memastikan bantuan pangan sampai ke tangan warga terdampak secepat mungkin.
Menurut data terbaru, puluhan dapur umum yang beroperasi saat ini mampu memproduksi lebih dari 164 ribu porsi makanan siap santap setiap harinya. Angka yang tidak kecil, tentunya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menekankan bahwa langkah darurat ini murni hasil kolaborasi.
Ujarnya pada Sabtu, 6 Desember 2025. Ia menyebut kerja terpadu lintas lembaga ini sebagai kunci dari respon yang diberikan.
Aceh Jadi Prioritas, 109 Ribu Porsi Per Hari
Dari semua wilayah, Aceh tampaknya menanggung beban terberat. Dampak banjir di sana begitu luas, sehingga membutuhkan skala dapur umum terbesar. Tak tanggung-tanggung, 17 titik dapur umum tersebar di tujuh kabupaten dan kota.
Kabupaten Pidie, misalnya, mengandalkan empat titik dapur yang menghasilkan 35.592 porsi sehari untuk melayani warga di desa-desa seperti Pu’uk, Dayah, Jojo, dan Blang Pandak. Daerah lain seperti Pidie Jaya juga menyumbang angka besar, yakni 35.632 porsi dari lima dapur umumnya.
Wilayah lain pun tak ketinggalan. Bireuen dengan dua dapur (4.000 porsi), Aceh Tamiang satu dapur (6.000 porsi), Kota Langsa satu dapur (4.000 porsi), Subulussalam satu dapur (15.000 porsi), hingga Aceh Tenggara dengan enam dapur yang menghasilkan 9.000 porsi per hari.
Artikel Terkait
Helikopter Polri Bertahan di Udara, Bantuan Dikirim Lewat Manuver Mencekam di Aceh Tamiang
Bima Arya: Kemandirian Daerah Bergantung pada BUMD yang Profesional
Bima Arya Soroti Infrastruktur: Tanpa Lahan Layak, Pembinaan Olahraga Percuma
Ketua Alumni Hukum Jayabaya Galang Bantuan Hukum untuk Korban Banjir Bandang Sumatra