Menteri Kehakiman, Edasso Rodrigue Bayala, punya penjelasan terkait rancangan undang-undang ini.
Soal tindakan homoseksual, sebenarnya ini bukan hal baru. Sudah sejak September tahun lalu, negara itu mengesahkan undang-undang yang mengancam pelakunya dengan hukuman penjara hingga lima tahun.
Di balik semua kebijakan keras ini, situasi keamanan di dalam negeri sendiri carut-marut. Lebih dari sepuluh tahun, Burkina Faso berjuang melawan kelompok jihadis yang berafiliasi dengan Al Qaeda dan ISIS. Junta militer di bawah Traore kerap dikritik karena dianggap gagal mengatasi kekacauan ini. Dan kritik itu sering dibungkam.
Ngomong-ngomong soal hukuman mati, tren di kawasan Afrika tampaknya sedang bergeser. Republik Demokratik Kongo, misalnya, baru-baru ini membatalkan moratorium hukuman mati yang sudah berjalan dua puluh tahun lebih. Nigeria juga mulai memperberat hukuman untuk kejahatan narkoba, dengan ancaman hukuman mati.
Data dari Amnesty International menyebut, setidaknya ada 14 negara di kawasan Sahara Afrika yang masih menerapkan hukuman mati tahun ini. Dari sekian banyak itu, Somalia tercatat sebagai satu-satunya yang benar-benar melakukan eksekusi dalam dua tahun berturut-turut. Situasinya memang kompleks, dan pilihan kebijakan setiap negara sering kali mencerminkan tekanan dan tantangan yang mereka hadapi di dalam negeri.
Artikel Terkait
Gempa, Kelangkaan, dan Tagihan Dosa Ekonomi yang Tak Kunjung Lunas
Ritual Penglaris Maut di Batam: Lady Companion Tewas Disiksa Selama Tiga Hari
BMKG Sulut Siagakan 14 Wilayah Hadapi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Tanggul Muara Baru Tak Lagi Bocor, Banjir Rob Mulai Surut