Rapat kerja antara Komisi IV DPR dengan Menteri Kehutanan, Kamis lalu, berlangsung panas. Isu utamanya sederhana namun krusial: bencana banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi. Tapi yang jadi sorotan justru data yang disodorkan Menteri Raja Juli Antoni.
Anggota DPR Sturman Panjaitan tak bisa menyembunyikan kecurigaannya. Ia mempertanyakan validitas data menteri yang menyebut deforestasi di wilayah terdampak justru menurun di tahun 2025. Baginya, klaim itu terdengar janggal. Logikanya, kalau kerusakan hutan berkurang, seharusnya bencana alam juga mereda. Kenyataannya? Banjir besar justru terjadi.
"Masya Allah luar biasa ini," ujar Sturman, suaranya terdengar getir. "Di saat penurunan, di situ lah. Kalau dengan logika itu, jangan diturunkan Pak deforestasinya, biar aja begitu supaya nggak banjir."
Sindirannya tak berhenti di situ. Sturman kemudian menantang menteri untuk membuktikan datanya di lapangan. Ia ingin melihat langsung lokasi yang diklaim sudah membaik.
Artikel Terkait
Dayeuhkolot Lumpuh Lagi, Warga Terpaksa Nekat Terobos Banjir Setinggi Pinggang
Jejak Global Ratu Narkoba Paryatin Terbentang dari Asia hingga Amerika
Malang Tergenang: 39 Titik Banjir, Air Sampai Dada dan Rumah Jebol
Titiek Soeharto Murka: Truk Kayu Ilegal Melintas Usai Banjir Besar Sumatera