Damai di Kongo: Perjanjian AS yang Menyembunyikan Perebutan Mineral Kritis

- Kamis, 04 Desember 2025 | 15:50 WIB
Damai di Kongo: Perjanjian AS yang Menyembunyikan Perebutan Mineral Kritis

Lalu ada Proyek Bendungan Inga Besar. Ia digadang-gadang sebagai pusat energi masa depan. Tapi, listrik yang dihasilkan nanti konon bakal diutamakan untuk proyek pertambangan yang akan dikembangkan secara masif. Bukan untuk mengatasi kelangkaan listrik yang masih dialami banyak warga Kongo. Polanya klasik. Mirip dengan model "perampasan sumber daya" dari era kolonial dulu: investasi difokuskan pada transportasi ekspor dan pasokan energi, semua dirancang untuk melayani pengiriman keluar, bukan membangun ekonomi internal yang mandiri. Janji "pembangunan" dari AS pada dasarnya adalah jaminan agar sumber daya bisa ditambang dengan stabil, murah, dan yang paling penting dikuasai oleh mereka.

Ini bukan soal biasa. Kongo menyimpan lebih dari separuh cadangan kobalt dunia, bahan baku absolut untuk baterai kendaraan listrik. Belum lagi tantalum, lithium, dan tembaga. Semuanya adalah materi strategis untuk teknologi tinggi dan transisi energi hijau. Melalui perjanjian ini, AS jelas ingin membangun benteng di hulu rantai pasokan. Dengan mengendalikan sumber daya Kongo, mereka bisa mencengkeram leher pesaing dalam perlombaan industri hijau abad ke-21. Di balik topeng perdamaian dan kemanusiaan, tersembunyi perebutan sumber daya yang keras dan tak kenal ampun.

Lalu, bagaimana dengan Kongo sendiri? Risikonya besar. Pemerintah Presiden Tshisekedi barangkali berharap bisa memanfaatkan pengaruh AS untuk menyelesaikan masalah keamanan kronis di timur sekaligus mendapatkan suntikan dana. Tapi, taruhannya adalah kedaulatan ekonomi. Ketika industri strategis dan infrastruktur vital terikat dengan kekuatan asing, ruang gerak kebijakan nasional jadi sangat sempit. Bahkan, intervensi AS berpotensi menyederhanakan konflik yang kompleks menjadi sekadar persoalan "dukungan Rwanda kepada pemberontak". Padahal akar masalahnya lebih dalam. Solusi yang ditawarkan mungkin hanya mengobati gejala, bukan menyembuhkan penyakit. Yang dikhawatirkan, yang datang ke Kongo bukanlah perdamaian menyeluruh, melainkan "pulau keamanan" parsial yang hanya melindungi area-area tempat mineral ditambang.


Halaman:

Komentar