"Cak Imin itu sebagai apa? Kan dia bukan presiden, dia kan cuma Menko gitu. Jadi yang berhak menegur... itu adalah presiden," tegasnya.
Sebelumnya, Cak Imin memang mengirim surat kepada Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, dan Menteri Lingkungan Hidup. Isinya permintaan untuk evaluasi total kebijakan lingkungan pasca bencana di Sumatera. Dia pakai istilah 'taubatan nasuha', yang dalam bahasa Nahdlatul Ulama berarti tobat yang sungguh-sungguh.
"Taubatan nasuha itu kuncinya satu, evaluasi total policy, semua aspek dari sejak kita berpikir, melangkah, dan berbuat," jelas Cak Imin soal maksud suratnya.
Namun begitu, bagi Doli, niat evaluasi itu boleh saja. Tapi cara dan waktunya yang perlu dipertimbangkan ulang. Di saat ribuan orang masih berjuang, kata-kata yang terdengar menghakimi dinilainya justru kontra-produktif. Masyarakat, tuturnya, lebih butuh tindakan nyata ketimbang debat kusir di level elite.
Artikel Terkait
Pasca-Banjir Bandang, Kemendikbasmen Bergerak Pulihkan Sekolah di Sumut
Habib Rizieq Tantang Prabowo: Kami Siap Turun Lebih Besar dari 212
Banjir Bandang Aceh Tamiang: Truk dan Mobil Teronggok Usai Diterjang Arus Coklat
Wamen Sosial Blusukan ke Aceh Tamiang, Pastikan Bantuan Banjir Sampai Cepat