Jakarta. Laporan PBB baru-baru ini yang menempatkan Jakarta di puncak daftar kota terpadat di dunia langsung mendapat respons. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dengan tegas membantah klaim tersebut. Menurutnya, posisi ibukota Indonesia itu seharusnya ada di peringkat ke-30 dunia, jauh dari predikat "terpadat".
Pernyataan itu ia sampaikan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa lalu. Anung merasa ada kesalahan persepsi yang perlu diluruskan.
"Jadi menurut saya, kalau disampaikan Jakarta kota terpadat, itu salah," ujar Pramono.
"Karena Jakarta dalam hal kepadatan sebenarnya adalah kota nomor 30."
Lantas, dari mana asal perbedaan pandangan yang mencolok ini? Rupanya, semua bermuara pada cara menghitung. Pemprov DKI dan PBB menggunakan metode yang berbeda. Pramono membeberkan, angka fantastis 42 juta jiwa dalam laporan PBB 2025 itu didapat dari data aktivitas harian. Bukan dari jumlah penduduk resmi yang tercatat secara administratif.
Artikel Terkait
Tragis di Goa Gong, Truk Tangki Tewaskan Ayah dan Dua Anak
Gelombang Warga Israel Berebut Paspor Portugal, Antrean Mengular di Tel Aviv
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 753, 526 Masih Hilang
Ricuh di Jimbaran, Sopir Mabuk Babak Belur Usai Serang Warga