Dengan perasaan campur aduk, sang anggota bersama rekan-rekannya tetap melanjutkan tugas. Mereka mengangkat jenazah sang ibu dengan hormat, menuju ambulans yang sudah menunggu.
"Meski hati ikut berduka, para personel tetap menjalankan tugas dengan penuh hormat dan keteguhan,"
tulis pernyataan itu lagi. Lalu dilengkapi dengan kalimat yang dalam maknanya, "Mereka mengevakuasi almarhumah seutuhnya sebagai keluarga, sebagai wujud nyata bahwa pengabdian Brimob tidak hanya soal keberanian, tetapi juga ketulusan di saat yang paling berat."
Bayangkan saja. Di tengah bencana, dia harus menemukan ibunya sendiri dalam keadaan seperti itu. Tapi tugas tetap dijalankan. Itu mungkin salah satu ujian terberat bagi seorang anak dan seorang petugas. Sungguh sebuah keteguhan yang luar biasa, sekaligus memilukan.
Artikel Terkait
Ketika Nama Jenderal Menjadi Alamat Penderitaan Rakyat
Luhut Buka Suara Soal Polemik Bandara IMIP: Tidak Ada Republik di Dalam Republik
KUHAP Baru Tambah Empat Upaya Paksa, Izin Pengadilan Diperketat
Sorak-Sorai Merpati di Tengah Beton: Kisah Pehobi Jakarta Bertahan di TPU Menteng Pulo