Material longsor dan derasnya banjir benar-benar memutus akses ke Desa Sibalanga, Tapanuli Utara. Jalur darat utama kini tertutup total, membuat desa itu terisolasi dari dunia luar.
Menghadapi situasi itu, bantuan akhirnya turun dari langit. Bukan metafora, melainkan helikopter TNI yang membawa muatan penting untuk warga yang terjebak.
Menurut keterangan dari Puspen TNI, Senin (1/12), Kodam I/Bukit Barisan memang memilih jalur udara untuk mempercepat penyaluran. Logistik harus segera sampai, dan medan darat yang hancur membuat helikopter jadi satu-satunya pilihan realistis.
Kapendam I/BB, Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap, menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut.
"Kami memastikan masyarakat yang terisolir tetap mendapatkan logistik. Pengiriman dengan helikopter ini dilakukan untuk menjamin suplai kebutuhan pokok sampai ke warga," ujarnya.
Artikel Terkait
Banjir Thailand Tewaskan 162 Jiwa, Pemerintah Siapkan Kompensasi Rp 1 Miliar
Harga Cabai dan Tomat Jatuh, Sulut Alami Deflasi di Akhir 2025
Anutin Akui Kesalahan Pemerintah, 176 Nyawa Melayang Akibat Banjir Thailand
Surat-surat Hanyut, Nyawa Bertahan: Kisah Titin dan 442 Korban Banjir Langkat