Dan senjatanya? Bukan perahu karet atau alat canggih. Tapi batang pohon pisang yang dirakit seadanya.
Begitu bunyi keterangan di Instagram Humas Polda Sumut, Senin (1/12). Narasi singkat itu dibuktikan oleh sebuah video yang viral. Dalam rekaman itu, Kapolsek Amrizal terlihat bahu-membahu dengan warga. Mereka menyeberangi arus yang deras, menggotong yang lemah, menuntun anak-anak, dan menyelamatkan para lansia yang terjebak di tempat tinggi.
Risikonya jelas besar. Arus bisa menyambar kapan saja. Namun, AKP Amrizal seperti tak peduli. Ia bahkan disebut-sebut berenang menerjang banjir hanya untuk mencapai daratan yang lebih tinggi, semata-mata demi bisa menjangkau warga yang masih terisolasi.
Aksi itu, meski terkesan sederhana, punya dampak besar. Ia menjadi penggerak sekaligus contoh nyata bagi anak buahnya. Di saat genting, ternyata inovasi dan keberanian dari hati bisa jadi penyelamat. Batang pisang pun, dengan kepemimpinan yang tepat, bisa menjadi tumpuan harapan.
Artikel Terkait
Angin Kencang Porak-Porandakan Ruko dan Lumpuhkan Lalu Lintas di Bojonggede
Helikopter TNI Turunkan Bantuan untuk Desa Sibalanga yang Terisolasi
Paus Leo XIV Kunjungi Masjid Biru, Tapi Tolak Ajakan Berdoa
SMKN 1 Bandung Pacu Lulusan ke Pasar Global, Dukungan Nyata untuk SMK Go Global